Nonton Love Beats Rhymes 2017

Love Beats Rhymes. An aspiring hip-hop artist discovers the world of slam poetry. When struggling rapper Coco enrolls in a poetry class, she thinks her rhymes will impress her teacher, Professor Dixon (Jill Scott). Instead, Dixon challenges Coco to seek real meaning in her lyrics, setting her on a journey of discovery that takes her through rap clubs and poetry slams, leading her to find her true voice – and true love – in this uplifting movie costarring Lucien Laviscount and Common.

Coco adalah rapper muda penuh percaya diri yang punya mimpi besar: jadi bintang hip-hop terkenal. Dia dan grupnya sering tampil di klub-klub lokal, berharap suatu hari musik mereka bisa meledak. Masalahnya, jalan menuju sukses nggak semudah lirik rap yang dia tulis.

Suatu hari, manajernya nyaranin Coco buat ikut kelas puisi di kampus. Awalnya dia ogah-ogahan—buat apa rapper ikut kelas puisi? Tapi di kelas itu, dia ketemu profesor yang tegas banget, Profesor Dixon, yang langsung nyadarin Coco kalau rap dan puisi sebenarnya punya hubungan erat. Dixon bahkan nge-challenge Coco buat keluar dari zona nyaman dan nyoba nulis dengan cara yang lebih jujur dan dalam.

Di kampus, Coco juga berkenalan sama Spitty dan Jalani, dua mahasiswa yang jago banget di dunia spoken word. Persaingan dan pertemanan di antara mereka bikin Coco makin terpacu buat ningkatin skill. Nggak cuma soal teknik, Coco mulai belajar kalau kekuatan kata-kata bisa lebih besar dari sekadar beat keren—apalagi kalau diambil dari pengalaman hidup yang nyata.

Di tengah perjuangan itu, Coco harus menghadapi tekanan dari keluarganya yang pengen dia punya masa depan “aman”, drama dengan grup rap-nya yang mulai renggang, dan perasaan baru yang muncul di luar dugaan. Semua ini bikin dia harus memilih: mau tetap ngejar mimpi jadi rapper dengan caranya sendiri, atau beradaptasi dan tumbuh jadi artis yang lebih matang?

Love Beats Rhymes adalah kisah tentang mimpi, musik, dan menemukan suara sejati. Dengan balutan rap battle, puisi, dan sedikit bumbu romansa, film ini nunjukin kalau terkadang cinta dan seni bisa berdetak dalam irama yang sama—asal kita mau dengerin.